Boehringer Ingelheim Membangun Fondasi yang Didorong Data Menggunakan AWS untuk Mempercepat Peluncuran Obat-obatan Baru

Sebagai perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 1885, Boehringer Ingelheim melayani lebih dari 130 pasar di seluruh dunia dan menghabiskan 4,1 miliar EUR per tahun untuk penelitian dan pengembangan. Pada tahun 2020, perusahaan ini meminta bantuan AWS untuk mengembangkan inisiatif transformasi data yang ambisius guna memecah silo data dan menstandarkan solusi data di seluruh perusahaan dalam 2 tahun sambil mempertahankan tata kelola yang ketat. “Yang menjadi tantangan utama bukanlah ukuran set data yang besar ini, tetapi strategi untuk menyusunnya. Kami memilih AWS karena kami membutuhkan kolaborator tepercaya yang memenuhi dua kriteria utama: kepatuhan dan fleksibilitas,” kata Henrich. “Dengan AWS, kami mampu mematuhi peraturan tanpa perlu melakukan terlalu banyak penyesuaian. Selain itu, layanannya cukup fleksibel untuk menggabungkan solusi dari vendor pihak ketiga lainnya untuk mengatasi kesenjangan dalam persyaratan kami saat ini.”

Untuk menerapkan landasan teknologi Dataland, Boehringer Ingelheim bekerja sama erat dengan AWS Professional Services, tim ahli global yang dapat membantu organisasi mewujudkan hasil bisnis yang diinginkan saat menggunakan cloud. “Tim AWS Professional Services tidak hanya membantu kami dalam proses penyiapan, tetapi juga dalam memahami upaya yang perlu kami lakukan untuk tumbuh,” kata Ferran Urgeles, program manager of Dataland. “Kami dibantu untuk membangun proses dan pagar pembatas yang jelas sehingga memiliki kejelasan tentang cara beroperasi berdasarkan kebutuhan organisasi kami.”

Dengan Dataland, perusahaan menyediakan banyak sekali data yang dikurasi untuk seluruh karyawan melalui solusi layanan mandiri yang membantu meningkatkan wawasan. Hub data terpusatnya mengoptimalkan struktur set data sambil memperhitungkan ukurannya, hingga beberapa petabita untuk data eksternal. Untuk danau datanya, perusahaan menggunakan layanan Amazon Simple Storage Service (Amazon S3), layanan penyimpanan objek yang menawarkan skalabilitas, ketersediaan data, keamanan, dan performa terdepan di industri. Boehringer Ingelheim memanfaatkan Amazon S3 untuk menyimpan data terstruktur dan tidak terstruktur, seperti informasi dari dokumen tertulis atau video. Guna mendapatkan nilai maksimum, Boehringer Ingelheim menggunakan AWS Glue, yaitu layanan integrasi data nirserver yang memudahkan penemuan, penyiapan, pemindahan, dan pengintegrasian data dari berbagai sumber untuk analisis data, machine learning, dan pengembangan aplikasi. Dengan AWS Glue, Boehringer Ingelheim meringankan beban para ilmuwan datanya yang sebelumnya bertugas untuk memelihara katalog data yang begitu banyak. Dahulu, ilmuwan data biasa menghabiskan 60 persen waktunya untuk membersihkan data, menentukan pihak yang dapat mengaksesnya, serta membuat data tersebut tersedia. Sekarang, pengguna tidak perlu menunggu berbulan-bulan dan dapat mulai bekerja dalam hitungan jam. “Inilah perubahan yang kami inginkan,” kata Henrich. “Sekarang, begitu kami mendapatkan ide bagus, ilmuwan data dapat segera mulai bekerja karena data mudah didapatkan.” Hingga saat ini, lebih dari 10.000 karyawan Boehringer Ingelheim telah merasakan menggunakan solusi baru ini melalui model visualisasi, dasbor, dan metode lainnya.
 
Dengan solusi dari Kepatuhan GxP di AWS, arsitektur Boehringer Ingelheim yang sangat aman menjadi selaras dengan persyaratan industri untuk peningkatan kepatuhan. Struktur tata kelola data perusahaan menetapkan pagar pembatas yang jelas dan aturan kualitas data yang memfasilitasi penggunaan kembali data dan meningkatkan sinergi di seluruh lanskap aplikasi yang terdiri dari sekitar 1.000 sistem. Infrastruktur Boehringer Ingelheim tersedia di dua Zona Ketersediaan AWS, yang membantu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan residensi data di Eropa dan Amerika Serikat.
 
Boehringer Ingelheim menyadari bahwa set data yang terorganisasi hanya akan berguna jika timnya memiliki keterampilan yang tepat dalam menghasilkan wawasan untuk pekerjaan sehari-hari mereka. Pada bulan Oktober 2021, Boehringer Ingelheim meluncurkan Akademi Ilmu Data, dengan misi untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan membantu mereka mengidentifikasi cara menggunakan data secara efektif, membangun fokus pada budaya data, dan mengatasi perbedaan tingkat kematangan data di seluruh organisasi. Lebih dari 3.000 karyawan di berbagai tingkat pengalaman telah berpartisipasi dalam program ini. “Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah rekayasawan dan ilmuwan data kami melalui pelatihan ulang dan perekrutan serta untuk memperkuat literasi data di seluruh perusahaan kami,” kata Henrich. “Hal ini akan meningkatkan kesadaran tentang potensi bisnis data dan menumbuhkan budaya yang didorong data di seluruh perusahaan sehingga mendorong keterbukaan terhadap cara kerja baru.”
 
Perusahaan sudah mendapatkan manfaat keuangan, efisiensi, dan kepatuhan dari 10 kasus penggunaan awalnya. Kasus penggunaan ini merupakan contoh dunia nyata tentang bagaimana inisiatif Dataland memecah silo data, menggabungkan data dunia nyata eksternal, menetapkan tata kelola data dan kualitas data yang kuat, serta membantu perusahaan untuk berkolaborasi dengan lebih baik dengan partner eksternal. “Yang terpenting, ini membantu kami untuk berfokus di seluruh rantai nilai, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga komersialisasi, untuk memperkaya kehidupan pasien manusia dan hewan yang kami layani,” kata Henrich. “Jalur penelitian kami kini dapat membuat produk-produk inovatif tersedia lebih cepat untuk pasien.”

Boehringer Ingelheim ingin menjadi lebih efektif dalam menargetkan penyakit dan mengembangkan pengobatan terobosan, serta berambisi untuk mempersingkat durasi uji klinis secara signifikan. “Dengan memusatkan dan meningkatkan ketersediaan data, kami dapat mempercepat pengembangan kasus penggunaan kami pada masa mendatang,” kata Henrich. “Strategi ini akan mempercepat waktu masuk pasar, yang pada akhirnya meningkatkan hasil pasien.”