CHOP Mengakselerasi Penelitian Pediatrik Menggunakan Sumber Daya Data yang Didukung AWS

Seiring dengan semakin banyaknya data klinis yang dihasilkan oleh para peneliti medis, mereka dihadapkan pada tantangan dalam menyimpan dan mengatur data tersebut agar para peneliti dapat mengakses, mempelajari, serta mereferensikan silang data untuk memfasilitasi terobosan medis. Rumah Sakit Anak Philadelphia (CHOP) memutuskan untuk menggunakan Amazon Web Services (AWS) untuk membangun Gabriella Miller Kids First Data Resource Center (KFDRC), sebuah solusi penemuan layanan kesehatan transformatif yang menggabungkan penelitian medis lintas disiplin, sehingga memajukan ketersediaan data genomika, klinik, dan pencitraan untuk memperoleh wawasan bagi anak-anak di seluruh dunia serta mengatasi spektrum penyakit yang luas.

CHOP berupaya untuk mendukung pembagian data dalam komunitas penelitian pediatrik melalui KFDRC, sebuah sumber daya data penelitian yang berfokus pada kanker pediatrik dan cacat lahir struktural. Sumber daya data tersebut terbuka bagi siapa saja dan memungkinkan peneliti mengajukan pertanyaan, mencari, menemukan, membangun, serta memvisualisasikan kohort sintetis. “Sering kali, penyakit diklasifikasikan berdasarkan jenis organ tertentu—seperti kanker otak, kanker paru-paru, dan kelainan jantung bawaan . . . tetapi mungkin saja ada hubungan di antara sistem organ ini,” ujar Allison Heath, Director of Data Technology and Innovation di Center for Data-Driven Discovery in Biomedicine CHOP. KFDRC menyatukan para peneliti, dengan menyediakan akses ke data genomika, klinik, dan pencitraan yang membantu mereka menganalisis silang penyakit, menggagas hipotesis baru, serta membuat penemuan.

Didukung oleh berbagai layanan AWS, KFDRC mampu menyimpan, mengatur, dan merilis lebih dari 1,5 PB data genomika, klinik, dan pencitraan. Layanan data kesehatan yang tangguh sangat penting bagi CHOP, mengingat besarnya jumlah data yang harus diproses: basis data varian genomika saat ini berisi lebih dari 26 miliar kejadian untuk lebih dari 215 juta varian genom unik—dan itu hanya dari 5.000 peserta. “Dengan menggunakan skalabilitas cloud, kami mampu memecahkan banyak masalah big data itu,” ujar Heath. Selain itu, untuk lebih memahami bagaimana genetika memengaruhi pilihan pengobatan, hasil kesehatan, dan tindak lanjut, KFDRC mengintegrasikan data klinis dari catatan medis elektronik dan formulir penelitian menggunakan Amazon HealthLake—sebuah layanan yang memenuhi syarat HIPAA yang menyimpan, mentransformasi, melakukan kueri, serta menganalisis data kesehatan dalam skala besar. Menggunakan Amazon HealthLake, KFDRC dapat memfasilitasi pembagian data klinis menggunakan standar industri terbuka Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR), dan dengan pemrosesan bahasa alami medis terintegrasi, KFDRC dapat menyusun lebih lanjut data klinis, yang seringkali hadir dalam berbagai bentuk dan format.

CHOP berencana untuk menskalakan KFDRC dengan data dari ratusan ribu peserta lainnya, dan CHOP yakin akan kemampuannya untuk melakukan hal tersebut, karena sudah menunjukkan kemampuan ini di AWS. “Semua sistem kami saat ini dibangun di AWS. . . . Kami mulai dari nol hingga mengelola beberapa petabita data genomika dalam waktu setahun menggunakan pengaturan ini,” kata Heath.

Dan karena Amazon HealthLake memfasilitasi interoperabilitas yang lebih besar antara sistem layanan kesehatan, perangkat teknologi, dan personel, CHOP telah meningkatkan potensi kolaboratif KFDRC. “Proyek ini telah menyoroti bagaimana pendekatan berbasis cloud dapat menciptakan kolaborasi, yang menyatukan orang-orang di berbagai penyakit langka di bidang pediatrik, serta membantu kami memahami dan menemukan penemuan baru,” kata Heath.

Kunjungi aws.amazon.com/health untuk informasi selengkapnya.