Banyak game yang dikembangkan oleh GungHo termasuk dalam kategori gratis dimainkan; para pemain hanya dikenai biaya untuk fitur dan layanan premium. Model ini memprediksi jumlah pemain bersamaan yang menjadi tantangan, sehingga infrastruktur harus cukup fleksibel untuk diperluas atau dikontrak sesuai dengan kebutuhan.

“Dibandingkan dengan server on-premise, keputusan untuk mengadopsi AWS didasarkan pada fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi biaya secara keseluruhan,” kata Takanori Kikuchi, CTO GungHo Online Entertainment, Inc.

Agar tetap menjadi pemimpin industri dalam pemanfaatan infrastruktur, GungHo menyadari perlunya meningkatkan sistem pencocokan multipemain dan server game pada sekitar tahun 2018. Setelah mempertimbangkan dengan cermat apakah akan membangun sistem pencocokan internal atau menggunakan layanan eksternal, GungHo menyimpulkan bahwa setiap judul memiliki persyaratan pencocokan yang unik. GungHo memutuskan untuk mengadopsi sistem pencocokan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing judul.

Memilih sistem pencocokan menimbulkan tantangan bagi Ninjala, yang saat itu sedang dalam pengembangan. Ninjala terinspirasi oleh chambara (pertarungan pedang), tempat para pemain dapat mengontrol avatar 3D di battle royale dan kompetisi tim, yang menampung hingga delapan pemain. Selain menawarkan aksi yang menggembirakan, pencocokan yang efektif sangat penting untuk memastikan pengalaman pemain yang baik. Namun, setelah pengujian awal, umpan balik pengguna mengindikasikan bahwa arsitektur game, termasuk sistem pencocokan, perlu dievaluasi ulang. Setelah banyak pertimbangan, GungHo memutuskan untuk mengimplementasikan Amazon GameLift FlexMatch.

“Karena mesin game menggunakan Unreal Engine, yang memiliki SDK yang tersedia dan diperbarui dengan baik, kami memutuskan bahwa mesin game tersebut akan secara signifikan mengurangi jam orang kerja dalam pengembangan yang diperlukan untuk aspek komunikasi game,” kata Kikuchi tentang alasan menggunakan Amazon GameLift FlexMatch.

Mengoptimalkan Amazon GameLift untuk Ninjala memerlukan sekitar enam bulan koordinasi, selama itu Kikuchi menjaga komunikasi yang erat dengan tim pengembangan Amazon GameLift dan meminta pembaruan agar selaras dengan tren terbaru di industri gaming.

Ninjala adalah game serba cepat yang pertandingannya berakhir dengan cepat dan pemain dicocokkan segera setelah pertandingan berakhir. Selama periode ini, game tembak-menembak orang pertama (FPS) dengan pencocokan yang sama sering mendapatkan popularitas. Kikuchi meminta tim pengembangan Amazon GameLift untuk meningkatkan kemampuan pencocokan game untuk menangani permintaan yang lebih besar dan mengimbangi lanskap gaming yang berkembang.

GungHo menggunakan AWS tidak hanya sebagai lingkungan komputasi dan infrastruktur sistem tetapi juga untuk AWS Enterprise Support, yang memberikan dukungan teknologi selama 24 jam dan 365 hari. AWS Enterprise Support membantu dalam pengembangan dan deployment Ninjala, yang dirilis serentak di seluruh dunia pada Juni 2020. Ninjala diunduh 1 juta kali dalam waktu 16 jam setelah dirilis.

Selama gameplay, Ninjala mengarahkan kecepatan rendering layar sebesar 60 bingkai per detik dan secara otomatis menghubungkan pengguna ke server di posisi geografis terbaik untuk meminimalkan latensi gameplay. Akibatnya, masalah latensi tidak muncul di negara-negara tempat layanan tersedia pada saat perilisan.

“Meskipun pada hari perilisan agak sibuk, saya dengan tulus mengapresiasi sistem dukungan komprehensif yang diberikan oleh para anggota AWS,” kata Kikuchi. “Para anggota AWS tersebut terbukti sangat berharga dalam mengatasi masalah yang muncul dengan segera dan memantau berbagai metrik yang tidak terlihat oleh pengguna.”

Dalam tiga bulan setelah rilis Ninjala, Amazon GameLift merilis beberapa pembaruan untuk meningkatkan pencocokan dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Pada Oktober 2021, game ini mencapai 8 juta unduhan di seluruh dunia.

“Sekarang, kami dapat meninggalkan bagian di sisi server dan sistem pencocokan ke AWS. Hal ini memungkinkan kami untuk fokus pada penyediaan pengalaman gaming yang unggul bagi pelanggan kami, ”kata Kikuchi. “Dibandingkan dengan metode penyediaan server kami sendiri, yang biaya konstruksinya hanya sekitar setengahnya. Kami juga mampu mengurangi biaya pengoperasian yang setara dengan empat orang per bulan.”

Untuk menghadapi masa depan, Tn. Kikuchi mengatakan bahwa GungHo berfokus pada pemanfaatan kemampuan penskalaan sesuai permintaan dari Amazon Aurora Nirserver v2. Dalam gaming online, permintaan pemain dapat berfluktuasi secara tidak terduga, biaya infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pada waktu sibuk menjadi perhatian yang signifikan. GungHo melihat Amazon Aurora Nirserver v2 sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Kikuchi mengharapkan bahwa AWS akan terus memperluas fungsionalitas layanannya agar selaras dengan tren yang muncul, seperti perencanaan game dan perubahan perilaku pengguna. “Bekerja sama dengan AWS, kami berkomitmen kuat terhadap budaya Amazon yang berpusat pada pelanggan. Saya merasa bahwa AWS benar-benar mendengarkan pemikiran kami dan mempertimbangkannya saat memberikan layanannya. Saya harap kami dapat melanjutkan kolaborasi yang bermanfaat ini ke depannya.”

Kembali ke daftar studi kasus pelanggan di Jepang »